• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMK NEGERI 4 TANJUNG JABUNG BARAT. Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


SMK NEGERI 4 TANJUNG JABUNG BARAT

NPSN : 10505804

Jl Lintas Timur Jambi-Riau KM 140 Desa Gemuruh Kec.Tungkal Ulu, Kab.Tanjung Jabung Barat, Jambi


smkn4tanjabbarat2021@gmail.com

TLP : -


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 85426
Pengunjung : 36120
Hari ini : 4
Hits hari ini : 36
Member Online : 0
IP : 18.206.48.243
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

PEMANFAATAN SERAI (Cymbopogon citratus DC) SEBAGAI PENGUSIR NYAMUK oleh Jamaludin




Salah satu hewan pembunuh yang sangat dekat dan sangat banyak dijumpai di sekitar kita adalah nyamuk. Berdasarkan hasil survey house of infografis.com menyebutkan bahwa nyamuk adalah salah satu hewan pembunuh manusia terbanyak dalam satu tahun yaitu sebesar 600.000 orang terbunuh dalam setahun yang hanya disebabkan oleh penyakit malaria saja, dan ini lebih banyak dibandingkan dengan ular 125.000 orang dan kalajengking yang hanya 2000 orang.

Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dari Perhimpunan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia (PETRI) DR. dr. Leonard Nainggolan SpPD-KPTI, menjelaskan, data WHO tahun 2016 menunjukkan jumlah kasus kematian akibat gigitan nyamuk mencapai 725.000. Jumlah penyakit yang ditularkan nyamuk mencapai 17% dari seluruh penyakit menular, dengan kematian mencapai 1 juta per tahun, dan paling banyak terjadi di Afrika. Selain itu, lebih dari 2,5 miliar orang di lebih dari 100 negara berisiko tertular demam berdarah, dan 3,2 miliar orang berisiko tertular malaria (WHO, 2015). Bahkan, data yang diajukan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebutkan, nyamuk telah menyebabkan kematian lebih dari satu juta orang setiap tahun.

Nyamuk amat berbahaya karena menjadi vektor berbagai jenis penyakit. “Dia bisa menyebarkan virus, parasit protozoa, hingga cacing,” kata Syafruddin, ahli nyamuk dan malaria dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

            Indonesia merupakan tempat hidup 450 jenis spesies nyamuk dari 3000 hingga 3500 spesies yang ada di dunia, tiga di antaranya merupakan jenis paling mematikan, yaitu Aedes, Anopheles, dan Culex. Dengan dapat bertelur hingga 500 butir seumur hidupnya, potensi hidup atau populasi dari nyamuk sangat besar.Sehingga penyakit yang disebabkan atau dapat ditularkan oleh nyamuk semakin berpeluang dalam menyebabkan kematian. Indonesia sendiri menempatkan penyakit malaria yang notabene merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk berada pada posisi pertama dalam masalah kesehatan di Indonesia.

Terdapat empat penyakit terbesar yang disebabkan oleh nyamuk yaitu Malaria, DBD, Chikungunya dan Filariasis. Jenis nyamuk penyebab keempat penyakit ini adalah Aedes (terutama Aedes aegypti) yang juga menyebabkan yellow fever, zika, dan chikungunya, nyamuk Anopeles (penyebab malaria) dan nyamuk Culex (nyamuk rumah/kebon) yang dapat menularkan kaki gajah filariasis dan enchepalitis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sedikitnya 20 juta orang di lebih dari 100 negara di dunia terinfeksi DBD tiap tahun. Nyamuk Anopheles sendiri adalah penyebar plasmodium malaria, penyebab penyakit paling mematikan dalam sejarah manusia. Menurut data WHO, sekitar 4,2 miliar orang-hampir separuh populasi dunia-rentan terserang malaria. Pada 2015, ditemukan 214 juta orang terinfeksi malaria dan 438.000 di antaranya meninggal.

Selain tiga penyakit terbesar yang disebabkan oleh nyamuk ada beberapa lagi penyakit yang dapat disebabkan atau ditularkan lewat nyamuk antara lain kaki gajah, demam kuning dan penyakit-penyakit lainnya.

Nyamuk sendiri dapat hadir mendekat ke tubuh manusia dikarenakan beberapa hal yang dapat mengundang nyamuk untuk mendekat yaitu gas CO2, Asam laktat, Octenol, panas tubuh, kelembapan tubuh, gerakan tubuh dan warna gelap. Dengan tubuh manusia yang selalu bernapas maka akan selalu ada gas CO2 yang dikeluarkan, sehingga secara otomatis nyamuk pun akan mendekat. Dihadapkan pula bahwa pada nyamuk dapat mendeteksi sejauh 35 meter adanya gas CO2.

Salah satu cara yang dapat menghindarkan dari mendekatnya nyamuk yaitu dengan mengaburkan atau menghilangkan atau menghambat pendeteksian dan penciuman nyamuk terhadap adanya gas CO2 dan asam laktat pada tubuh manusia dengan cara menggunakan wewangian seperti lavender, minyak telon, daun sirih, akar wangi, peppermint, selasih dan serai atau sereh

Sereh atau serai (Cymbopogon citratus DC) adalah tumbuhan yang tidak asing ditelinga kita dan sangat mudah untuk dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari. Tumbuhan ini berupa rumput-rumputan yang dapat hidup di daerah yang panas dan basah. Serai (Cymbopogon citratus DC) kemungkinan adalah tanaman atau tumbuhan yang berasal dari Malaysia dan Srilanka. Serai (Cymbopogon citratus DC) memberikan aroma dan rasa yang unik, seperti lemon, sehingga diberi nama lemongrass. Serai (Cymbopogon citratus DC) banyak digunakan dalam masakan Asia.

Serai (Cymbopogon citratus DC) memiliki dua jenis yaitu sereh dapur (lemongrass) dan sereh wangi (citranella oil). Serai dapur banyak digunakan untuk keperluan atau bumbu-bumbu masakan sedangkan serai wangi banyak digunakan sebagai minyak wangi, campuran air saat untuk menghilangkan bau badan dan digunakan sebagai obat kumur, obat sakit gigi dan dapat mencegah muntah.

Serai (Cymbopogon citratus DC) merupakan tanaman yang cukup melimpah di Indonesia. Tanaman ini mudah tumbuh pada berbagai tanah yang memiliki kesuburan cukup dan tidak memerlukan perawatan khusus. Di daerah Jambi keberadaan Serai tergolong melimpah, namun pemanfaatannya masih belum optimal dan harga jualnya tergolong murah

            Tumbuhan serai atau Cymbopogon citratus DC mengandung flavonoid, polifenol, alkaloid, Saponin, tanin, steroid dan minyak atsiri. Minyak atsiri yang terkandung dalam (Cymbopogon citratus DC) dengan komponen yang terdiri dari sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-terpineol, geraniol, farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat, beta-elemen, beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-kadinen, elemol, kariofilen oksida.Senyawa lain adalah geranial, geranil butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol. Selain kandungan tersebut serai juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, seperti vitamin A, B, C, asam folat, seng, magnesium, tembaga, zat besi, fosfor, kalium, kalsium, serta mangan.

            Dengan adanya kandungan minyak atsiri pada serai (Cymbopogon citratus DC) maka dapat menggangu penciuman atau pendeteksian dari nyamuk terhadap adanya asam laktat dan gas CO2 di sekitar tubuh manusia. Sehingga dengan otomatis nyamuk akan tertolak atau tidak akan mendekat ke tubuh manusia. Selain itu dengan adanya senyawa tanin pada kandungan senyawa serai inidapat menekan konsumsi makan nyamuk, juga dapat menekan tingkat pertumbuhan dan kemampuan bertahan nyamuk.

            Sesuai dengan Dwi Setyaningsih, fakultas teknologi pertanian IPB melakukan penelitian tentang efektifitas Cymbopogon citratus DC yang menunjukkan bahwa seluruh skinlotion memberikan hasil negatif terhadap jumlah gigitan nyamuk. Artinya skinlotion yang mengandung ekstrak dari (Cymbopogon citratus DC) dapat mengganggu penciuman dan pendeteksian dari nyamuk sehingga nyamuk tidak mendekat, dengan kata lain nyamuk tidak menggigit tubuh kita sehingga kita dapat terhindar atau mengurangi gigitan nyamuk

            Dari hasil paparan diatas, penulis mengharapkan agar timbulnya kesadaran kita untuk dapat mengetahui bahwa keberadaan nyamuk sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itu perlu adanya tindakan pencegahan terhadap penyakit yang ditularkan ataupun yang disebabkan  oleh nyamuk yaitu dengan cara melakukan pengusiran nyamuk dengan memanfaatkan tumbuhan serai atau Cymbopogon citratus DC. Dengan tidak hanya memanfaatkan Serai atau Cymbopogon citratus DC sebagai bumbu masakan saja, tetapi dengan diolah sedemikian rupa dapat juga dimanfaatkan sebagai alternatif (skinlotion atau pewangi) untuk dapat menolak atau menghindari dari gigitan nyamuk.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :


 

Komentar :

Pengirim : awepequsujo -  [zodobi@iupes.fodiscomail.com]  Tanggal : 24/06/2022
[url=http://slkjfdf.net/]Ewifosaw[/url] <a href="http://slkjfdf.net/">Ubovac</a> qog.toxf.smkn4tanjabbar.sch.id.emk.tn http://slkjfdf.net/

Pengirim : anboznidesav -  [alajmixez@omofu.fodiscomail.com]  Tanggal : 02/01/2022
[url=http://slkjfdf.net/]Ogezuno[/url] <a href="http://slkjfdf.net/">Ukuhuox</a> ldx.enmm.smkn4tanjabbar.sch.id.vpx.os http://slkjfdf.net/


   Kembali ke Atas